Perjalanan pergi |
Hari rabu, Pak Bos mengabari jika sabtu nanti ada kerjaan. Saya tersenyum, berarti dipilihkan-Nya untuk libur dulu bersepeda. Mendadak ingat, jika pabrik yang akan didatangi itu mensyaratkan rapid test sebagai tiket masuknya. Yang ada kemudian, adalah mempersiapkan diri untuk ditusuk jarum.
Dirapidtest |
Hari jumat, rapidtestnya dilakukan. Masih di tempat pertama kali rapid. Mungkin karena sudah pernah dirapid sebelumnya, sudah ditusuk jarum 2 bulan sebelumnya, sudah tahu rasanya, jadi sudah gak perlu berafirmasi dari sehari sebelumnya. Tapi ternyata, masih belum bisa menerima sepenuh hati, masih belum berani melihat ke arah jarumnya. Masih merasakan sakit sampai di sepuluh menit setelahnya.
Jumat malam, mendapat kabar jika jadwal pekerjaan yang tadinya hanya satu pabrik, ditambah menjadi dua pabrik. Berangkat lebih pagi, agar paling gak selesai sebelum duhur.
Check point pertama :D |
Hari sabtu, jam setengah delapan kurang sudah di kantor. Memasukkan peralatan ke mobil, lalu langsung melaju ke pabrik pertama, karena diminta datang jam 8. Jalanan sepi dan cuaca pun mendung. Sampai di sana, ternyata pekerjaannya ditambah : dari satu unit alat menjadi dua unit. Puji Gusti selesai 1 jam setelahnya. Langsung melaju ke pabrik ke dua. Jalanan kawasan yang biasanya padat dan panas itu, lenggang dan mendung.
Jalanan kawasan yang sepi |
Sampai di pabrik ke dua, setelah rentetan drama dengan securitynya, akhirnya bisa masuk juga. Surat keterangan hasil rapidtest, sama sekali gak ditanya. Jika tahu begitu, mending gak usah rapidtest. Kalau uangnya dibeliin bakso, bisa sampai gumoh Hahaha.
Check point ke-2 |
6 alat dan sudah jam 09:30, maka diputuskan untuk mengerjakan sendiri-sendiri alatnya. Kalau semuanya lancar, sebelum duhur sudah selesai. Puji Gusti, jam 11:30 semua kerjaan selesai. Pekerjaan yang direstui Gusti. Cuaca yang bisanya panas, ditambah suasana pabriknya yang panas, hari itu adem dan sejuk. Cuaca mendung tertutupi banyak awan, sehingga tetap nyaman bekerja walaupun pekerjaannya dilakukan di luar ruangan. Sama sekali gak bermandikan keringat. Pun sama sekali gak digangguin si Opa. Puji Gusti.
Perjalanan pulang |
Gusti...bantulah saya memilihkan, mana yang harus dijalani dan mana yang harus ditinggalkan, mana yang harus dituju dan mana yang harus dilupakan, mana yang harus diterima dan mana yang harus direlakan. Karena seseungguhnya, hanya Engkaulah yang tahu mana yang terbaik di antara yang baik. Sumangga kersa Gusti.
Semoga semua mahluk penghuni semesta senantiasa berbahagia, dan hidup dalam keselarasan serta keseimbangan.
Cilegon, 6 Juli 2020
Komentar
Posting Komentar