Niat Saja


Saat sedang berkemas untuk training, sempat dilanda kebingungan : apakah akan membawa headset atau tidak. Headset yang sudah dimasukkan ke dalam koper, akhirnya dikeluarkan dan diganti dengan buku. Iya, waktu luang training itu ingin dimanfaatkan dengan membaca buku, apalagi masih banyak buku yang belum dibaca. 

Di hari ketiga training, dijelaskan jika evaluasinya via online melalui aplikasi zoom. Sedikit menyesali diri kenapa batal membawa headset. Zoom tanpa menggunakan headset, itu ambyarrrrr 😀😁

Mau tak mau, harus membeli headset. Sebagai penghuni planet baru, tentu saja mengandalkan bantuan maps untuk menemukan toko penjualnya. Lebih baik beli langsung, biar bisa memilih yang cocok. Tapi nyatanya, jaraknya lumayan jauh. Kejauhan yang tak bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Memang ada ojek online, tapi jika yang dicari tak ada di toko yang dituju, perlu berapa toko lagi yang harus dikunjungi? 

Pada akhirnya, tentu saja memutuskan membeli secara online. Ndilallah di saat membuka aplikasi marketplace, di berandanya muncul headset yang dirasa cocok. Secara bentuk, macho, manly style. Tidak seimut dan sepraktis headset yang sudah dipunyai. Langsung mengganti dengan alamat tempat kost, checkout dan tinggal menunggu barangnya sampai. 

Setelah dua hari, yang ditunggu akhirnya tiba. Ketika dilihat, jacknya ada 2. Tidak tunggal seperti headset yang sudah dipunya. Tidak juga membeli adapter splitter, karena tak membaca deskripsi produk. Langsung membeli tanpa membaca lanjut. Sebenarnya bukan masalah sih. Mungkin nanti dibuatkan jobdesk. Headset yang baru, khusus untuk di kantor, digunakan di laptop. Sedangkan headset yang lama, khusus untuk di rumah, digunakan di ponsel. Ya beginilah orang detail atau bisa jadi orang kurang kerjaan, sampai segala benda pun diaturkan jobdesknya 😁😁😁  

Tanpa menunggu lama, headsetnya langsung dicoba. Mendengarkan audio sambil merasakan bagaimana audio dan kenyamanan di telinga. Cukup puas. Menempel baik di telinga dan cukup nyaman. Bandonya yang besar, tak membuatnya mudah turun. microphonenya pun cukup besar dan baik digunakan. Kelebihannya, micnya tidak ditutupi busa, yang berpeluang bisa hilang 😃. 


Saya jadi ingat ucapan seorang teman, "cukup diniatkan dan biarkan semesta mewujudkan dengan caranya." Sebenarnya sudah lama ingin membeli headset, karena headset yang sudah dipunyai dirasa kurang nyaman. Tapi masih ditimbang-timbang, sayang juga membeli yang sudah dipunyai, apalagi sudah berkomitmen untuk bergaya hidup minimalis, dengan membeli yang hanya dibutuhkan. Perkara headset kan bukan yang sangat dibutuhkan, apalagi sudah punya. Tapi ketika sedang training dengan tidak membawa headset, apalagi akan dilaksanakan ujian online, maka headsetnya menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Apa mungkin ini adalah caranya semesta untuk upgrade device? Keupgradean device yang digunakan Gustinya untuk menunjukkan agar device diri juga diupgrade? 

Semoga semua mahluk penghuni semesta senantiasa berbahagia, dan hidup dalam keselarasan serta keseimbangan. 


Komentar