Saat area kerja di mall |
Jam berganti hari. Hari berganti minggu. Minggu berganti bulan.
Namun belum ada satu pun kata terima yang saya dapatkan. Panggilan test
beberapa kali dijalani, juga interview, namun tak ada kabar lanjutan. Akhirnya
pekerjaan apapun dijalani, walau tidak ada hubungannya dengan Teknik kimia.
Prinsip “yang penting halal” itu yang diterapkan. Saya belajar dari nol, bahkan
mempelajari hal yang tidak saya sukai, yang saya tak punya ketertarikan di
dalamnya. Ibarat kata, sudah ditempatkan di laut, maka mau tak mau harus mulai
belajar renang dan menyelam.
Tahun demi tahun pun berganti, hingga akhirnya di tepat 10 tahun
setelah sidang skripsi (sama-sama di bulan februari, bahkan tanggalnya pun
sama), saya dilamar untuk bekerja di sebuah perusahaan baru. Saya menjadi
karyawan pertama dengan segala kebaruannya, dengan ketidakadaan pengalaman
bahkan basic ilmunya. Training menjadi landasannya. Yang mengejutkan, justru
ditraining di tempat yang sejak kecil begitu diinginkan untuk didatangi :
Yogyakarta.
Benar apa yang dibilang seorang sepupu waktu itu, bahwa walaupun
saya lulusan Teknik kimia dengan IPK yang lumayan, tapi karena status sebagai
perempuan, akan membuat saya tak diterima di pabrik kimia.
Di tepi pantai |
Akhirnya memakai seragam ini, walau cuma setengah hari 😀 |
Saat area kerja di ketinggian, di tepi laut |
Beberapa bulan lalu, saat sedang bekerja di sebuah pabrik kimia—yang dulu pun pernah diincar—dipertemukan dengan teman kuliah, beda angkatan. Teman ini bercerita, walaupun bekerja di pabrik kimia, tapi tempat kerjanya di kantor mengerjakan administrasi perusahaan, yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan Teknik kimia.
Pada akhirnya, bukan tentang apa pekerjaannya, sesuai atau tidak dengan basic keilmuan saat kuliah, tapi lebih kepada bagaimana belajar dan terus mengupgradediri terhadap ilmu dan keterampilan yang mendukung pekerjaan. Karena ilmu terus berkembang. Bukan tentang apa ilmunya, tapi bagaimana menerapkannya dalam kehidupan. Pada prinsip yang mendasari keilmuannya. Inti dalamnya.
Semoga semua mahluk penghuni semesta senantiasa berbahagia, dan hidup dalam keselarasan serta keseimbangan.
Komentar
Posting Komentar