Mahluk Anomali

Mahluk Anomali, itulah kesimpulan tentang diri setelah sekian lama belajar mengenali dan memperhatikan diri. Ya, anomali. Adanya penyimpangan atau keanehan yang terjadi, yang tak seperti biasanya, seharusnya. Keanomalian yang ternyata ada dalam beberapa hal. 

Pertama : saya yang menyukai membaca ternyata diberikan keanomalian dengan daya ingat yang kurang baik. Jangankan dalam jeda waktu yang lama, baru lewat selembar saja, seringnya sudah lupa apa yang tadi dibaca. Dalam menonton (youtube misalnya), pun tak jauh beda. Makanya jadi sering mengulang-ulang menontonnya.  

Kedua : saya yang menyukai jalan-jalan, berpetualang, ternyata diberikan keanomalian dengan sulitnya menghapal jalan. Apalagi jika episode jalan lurusnya sudah habis dan digantikan dengan jalan berbelok. Makanya paling malas kalau harus masuk ke perumahan, karena peluang tersesatnya jauh lebih banyak daripada peluang berhasilnya. Hal ini menyebabkan saya dilarang jalan sendiri, apalagi ke tempat yang baru. Ini sungguh bertentangan dengan title seorang petualang.  

Ketiga : dalam hal warna. Saya menyukai warna cokelat dan warna hijau. Suka yang spesifik ke tone warna. Untuk cokelat ke tone gelap (dark choco), sedangkan hijau ke tone terang (lime/hijau stabilo). Cokelat dan hijau yang acapkali susah dipadukan, tonenya pun berbeda jauh. 

Keempat : dalam nama. Nama adalah doa. Ya, saya didoakan agar tinggi--yang ditinggikan--ternyata tak tertakdir mewarisi gen tinggi dari kakek. Di rumah, di antara kakak dan adik-adik, justru paling imut. Maa khalakta hadza bathilaa. Tentunya Gusti punya alasan dan tujuan kenapa memberikan ilham kepada kakek untuk memberi nama saya seperti itu. Di saya, nama itu jadi semacam petunjuk, bahwa bukan tinggi badan yang dimaksud. Tinggi dalam hal lain, yang sebaiknya saya cari dan temuan. Apa jadinya jika saya diberikan badan yang tinggi, mungkin saya tak berpikir dan bergerak untuk menemukan makna tinggi. 

Maka inilah mahluk anomali itu, yang mentagline dirinya sebagai pejalan ramai yang senang menuliskan jejak-jejak perjalanannya, tapi nyatanya sudah lama tak menulis karena sibuk jalan-jalan 😀😀😀

Semoga semua mahluk penghuni semesta senantiasa berbahagia, dan hidup dalam keseimbangan serta keselarasan. 

Komentar