Membuka google dan mencari hotel. Di bagian awal masuk bandara, memang banyak hotel, namun jaraknya cukup jauh, bagaimana transportasi besoknya? Menemukan opsi baru, hotel kapsul. Voila, ada di terminal 2D. Dekat dengan keberangkatan esoknya. Baru akan menuju, dikabari jika pesawat besok di terminal 3. Kembali membuka google, dan membuka gmaps. Menyusuri jalan yang ditunjukkan. Belok kiri, lurus, belok kanan. Kok gak nemu? Hingga akhirnya, malah keluar bandara.
Tujuan baru kembali ditetapkan dan kembali menjalaninya. Setelah lama berperjalanan, dan ber-GPS (gunakan penduduk--orang yang ditemui--setempat) akhirnya sampailah di gedung parkir domestik, di mana hotel kapsulnya terletak di lantai 3. Duh...ternyata.
Biasanya saya selalu antusias saat menjalani pengalaman baru, namun pengalaman menginap di DAH kali ini, dijalani dengan biasa saja. Mungkin karena di awali harus menerima kenyataan ditinggal pesawat, menerima berperjalanan jauh, dengan badan yang terasa remuk redam, dan energi banyak terkuras. Ditambah vibrasi aneh yang terasa, disertai debaran yang tak diketahui namanya. Vibrasi dan debaran yang cukup lama terjadi. Menggelisahkan.
Pukul 20:00 itu sudah masuk kamar, setelah sebelumnya menyiapkan dan mengirimkan berkas yang diperlukan untuk pekerjaan esok hari. Mandi malam terpaksa dilewatkan. Selain karena pendingin udaranya yang begitu dingin menusuk tulang, juga karena badan terasa lelah. Mengutak-atik tombol-tombol di backdrop box, untuk mematikan lampu. Intensitas cahaya sudah sangat redup, cocok untuk tidur. Lama waktu terlewati, namun entah kenapa mata belum juga terpejam. Balik kiri. Balik kanan. Belum juga terpejam. Vibrasi dan debaran aneh itu, masih terasa. Terduduk diam dan mencoba berdialog dengan Gusti, "Gusti, saya kenapa? Vibrasi dan debar ini apa namanya? Memangnya siapa yang akan saya temui?"
Terima kasih 104 |
Kembali mencoba tertidur, tapi hingga di pukul 23:00, mata masih terjaga. Lelah sendiri. Kelelahan bukan hanya karena tubuh, tapi juga pikiran, memikirkan kenapa belum juga bisa tertidur. Hingga tanpa terasa tertidur sendiri. Waktu berjalan. Mata terbuka, melihat ponsel, pukul 02:00. Rasanya sudah tertidur lama, ternyata baru sebentar. Mencoba tidur lagi, berhasil, namun kembali terbangun di pukul 03:00, beberapa saat sebelum alarm berbunyi. Ingin tidur lagi, tapi takut kesiangan dan bisa berujung ditinggal pesawat. Akhirnya memilih untuk mandi.
Kamar mandi terletak di luar area hotel. Berjalan menyuduri koridor dalam suasan sepi, sungguh menguji nyali. Udara terasa begitu dingin menusuk tulang. Sayangnya, lupa memutar kran air, sehingga tubuh yang dingin semakin dingin karena air dingin yang keluar. Kran diputar. Air hangat yang keluar. Suhu tubuh meningkat. Gigil menghilang perlahan.
Bersiap. Berangkat kerja naik pesawat 😀 |
Setelah mandi, bergegas sarapan. Beruntungnya diberi perut yang fleksibel dan pemahaman yang luas, sehingga tidak berprinsip 'kenyang itu setelah makan nasi'. Roti menjadi penyelamat dan penghilang rasa lapar. Makanan simpel yang bisa ditemukan di warung mana pun.
Pukul 05:00 check out dari hotel. Menaiki eskalator untuk menuju area check inn.
Semoga semua mahluk penghuni semesta senantiasa berbahagia, dan hidup dalam keselarasan serta keseimbangan.
Komentar
Posting Komentar