Pura Penataran Agung


Pura inilah yang sebenarnya dituju dalam perjalanannya. Letaknya di seberang Vihara Satya Dharma, berjarak sekitar seratus-an meter saja. Tapi karena ada pepohonan yang cukup besar, jadi pandangan terhalang. 


Di bagian depan, terlihat beberapa orang pekerja, yang didatangkan langsung dari Bali, untuk membuat ornamen-ornamen pura. Ya, sedang ada pemugaran di sisi dalam pura, sehingga menyebabkan pengunjung tak bisa masuk. Selain itu, ada penambahan gapura di sisi selatannya. 

Pintu masuk utama 

Melihat puranya, hanya ada rasa takjub. Arsitekturnya cantik dan terasa Balinya. Untuk memasuki bagian dalam pura, ada tangga naik di bagian tengah, yang kanan kirinya dihiasi arca gajah. Di bagian atas anak tangga, sebelum pintu masuk, ada dua arca besar yang mengapit. Apakah ini arca dwarapala, dalam bentuk yang berbeda? Di bagian atas pintu, munginkah ini bentuk Dewa Kala, seperti di candi-candi? 

Saya mendekati pintu masuknya. Meraba ukirannya. Rasa haru menyeruak begitu kencangnya. Untung saja masih bisa menahan laju air mata. Rasanya sayang, sudah ke sini tapi tak bisa masuk. Tak bisa melihat, membaca, dan meneliti bagian dalamnya, kedalamannya. Seperti sudah diundang masuk, tapi pintunya terkunci rapat. Apakah sebenarnya hati ini masih menolak mendatangi, walau raga telah sampai di tempatnya? Apa ini perlambang dari masih terkuncinya hati dari menerima ketentuan yang di luar dugaan? Hanya bisa bertalksoul. Agar hati ini semakin lembut dalam menerima, mengerti, dan memahami beragam hal, terutama tentang takdir. Amor Fati.  

Arca Ganesha

Di sisi kanan pintu masuk, terdapat arca Ganesha, yang terlihat indah memesona, berkalungkan rangkaian bunga. Teringat Ganesha sebagai dewa ilmu pengetahuan. Putra Dewa Shiva dan Dewi Parvati. Saya berdiri di depannya, tepatnya di depan tangan kanannya yang berposisi memberkati. Terdiam sejenak, berbicara dalam hati. Lalu berlalu masuk ke bagian dalam area pura.  

Terlihat beberapa bangunan bertingkat. Banyak orang berkumpul di sana, sepertinya sedang ada acara. Saya teruskan penjelajahan, hingga menemukan gapura megah, yang tampaknya baru dibangun. Terlihat masih ada bahan bangunan. 


Gapura di sisi selatan

Seseorang nampak. Saya dekati dan bertanya. Ternyata benar, gapuranya baru saja dikerjakan. Gapuranya sudah selesai, namun ornamennya belum selesai. Di depan gapura sisi selatan ini, di sisi kanan dan kiri jalan masuknya, terdapat 2 patung naga ukuran besar. 

Merasa cukup, saya pun menyelesaikan acaranya. Kembali ke kendaraan guna menuju tempat berikutnya. Sebuah tempat yang terlihat ketika sedang ada di Vihara Satya Dharma. Bangunan dengan warna mencolok, merah dan kuning. 

Semoga semua mahluk penghuni semesta senantiasa berbahagia, dan hidup dalam keseimbangan serta keselarasan.  



Komentar